Alhamdulillah..hari kedua pelaksanaan idul adha MI Alwathaniyah melaksanakan acara manasik haji. Jika di tanah suci jamaah hari sedang kusyuk melaksakan ibadah haji. Seluruh siswa_siswi beserta bapak ibu guru MIIW juga tengah manasik haji.
Jamaah haji indonesia tiba di bandara King Abdul azis Jeddah 😁😁.
Tahu kah kamu, apa yang tengah mereka lakukan??? Persiapan prosesi lempar jumroh, para jamaah haji cilik Alwathaniyah tengah mencari batu untuk lempar jumroh. Sepenggal kisah asal mula lempar jumroh yang diabadikan dalam rangkaian ibadah haji. Sebagaimana yang dilakukan Nabi Ibrahim AS. Melempar jumroh adalah simbol perlawanan terhadap setan. Perlawanan harus dilakukan terhadap setan karena mereka selalu berupaya untuk menyesatkan manusia dari jalan kebenaran dan menjauhkan dari jalan Allah SWT.
Saat Nabi Ibrahim AS bermaksud menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Ketika Ibrahim bermaksud menyembelih Ismail untuk melaksanakan perintah Allah SWT, tiba-tiba datanglah setan menghampiri. Setan bermaksud menggoda Ibrahim agar menghentikan niatnya untuk menyembelih Ismail. Namun dengan penuh keyakinan, dan ketakwaan terhadap Allah SWT, Ibrahim tetap melaksanakan perintah itu. Ibrahim tahu kalau tujuan setan atau iblis pada hakikatnya untuk mengajaknya melanggar perintah Allah. Karena itu, Ibrahim kemudian mengambil tujuh batu kerikil dan melemparnya ke setan. Inilah yang disebut Jumroh Ula. Kemudian setan pun membujuk Hajar, istri Ibrahim.
Tapi Hajar menolak dan melempari setan dengan batu kerikil. Lokasi pelemparan Hajar itu kemudian dijadikan tempat melempar Jumroh Wustha. Setan beralih menggoda Ismail yang dianggap paling rapuh diantara mereka. Namun Ismail juga tak bergeming. Akhirnya Ibrahim, Hajar, dan Ismail lalu bersama-sama melempari setan dengan batu kerikil yang kemudian diabadikan menjadi lemparan Jumroh Aqabah.
Prosesi tawaf (mengelilingi ka’bah sebanyak 7x. dilaksanakan dengan tertip. Tawaf merupakan rangkaian ibadah haji yang dimulai dan diakhiri di hajar aswad. Dan tawaf dengan ka’bah berada disebelah kiri.
Alhamdulillah.. Tawaf berjalan dg hikmad. Meski terik mentari seakan engan mengalah. Tidak menyurutkan semangat para jamaah haji. Semoga lelahnya kita menjadi Lillah. Aminn..
Semangaatttt..
Menjadi salah satu dari rukun haji dan umrah, yakni melaksanakan Sa’i. Ibadah Sa’i adalah berjalan kaki dan berlari-lari kecil di antara kedua bukit tersebut, sebanyak tujuh kali (bolak-balik) dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya.
Sewaktu Ismail dan ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum di lembah pasir dan bukit yang tandus, Siti Hajar pergi mencari air pulang pergi dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
Saat kali ketujuh (terakhir), ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya di bawah telapak kaki Ismail. Air itu adalah air zam-zam.
Begitulah kiranya dalam manasik haji, juga melaksanakan sa’i. Mengajarkan dan mengenalkan ibadah haji dan prosesi disetiap rukun serta bacaan-bacaannya.
AKTIVITAS SETELAH ACARA MANASIK HAJI
Makan bersama setiap kelas.
Team dapur tengah menyiapkan hantaran nasi kotak untuk warga sekitar
SESI FOTO BERSAMA DENGAN WALI KELAS
Reported by : Mrs. Ayu Wulandari, S.Pd.